MATA SERANGGA

Jumat, 27 Mei 2011

Mata serangga yang terlihat begitu sederhana ternyata menimpan teknologi yang begitu sempurna. Satu di antara sekian
banyak bukti kekuasan Allaah. Adakah orang yang mau mengambil pelajaran ?

Mata seekor lebah yang kecil itu ternyata terdiri atas 8.500 lensa berbentuk heksagonal. Semuanya tersusun rapi dalam satu
bulatan kecil. Keajaiban mata serangga ini menginspirasi ilmuwan dari University of California untuk menirunya sebagai sistem visual kamera

Karena keunikan mata serangga tersebut, tim ilmuwan berusaha memahami bagaimana terciptanya lapisan demi lapisan sehingga
membentuk suatu struktur. Setelah mempelajarinya, tim rekayasa biologi menciptakan mata buatan dengan metode
yang sederhana. Namanya buatan tetap saja tak secanggih aslinya.

Mata-mata Serangga

Mata serangga biasanya terdiri atas ratusan lensa kecil yang membentuk unit optik yang disebut sebagai ommatidia.
Contohnya, seekor capung memiliki 30.000 struktur pada setiap bola matanya. Setiap ommatidia memandu cahaya
melalui lensa dan kerucut ke dalam sebuah kanal (saluran) yang disebut rhabdom. Nah, rhabdom ini berisi sel-sel
yang sensitif terhadap cahaya. Semua bagian inilah yang terhubung ke sistem optik dan sel saraf untuk membentuk citra.
Prinsip inilah yang dibuat tiruannya. Mata serangga buatan ini adalah yang pertama kali dibuat. Ia terdiri atas 8.700 lekukan.
Obyek mampu memberi reaksi ketika terpapar oleh sinar ultra violet. Reaksi terhadap sinar itu berlaku sepanjang waktu,
memandu sinar memasuki struktur yang lebih dalam lagi. Proses ini menyerupai dengan yang terjadi pada mata serangga.
Bagian rhabdom pada serangga digantikan oleh wave-guide.

Sementara ini, mata serangga tiruan tersebut belum dihubungkan ke piranti pencitraan manapun. namun kalau dilampirkan
ke sensor pencitraan seperti yang dipakai pada kamera digital, mata ini bisa dipakai dalam piranti-piranti kecil seperti
kamera tipis untuk menciptakan sensor gerakan berkecepatan tinggi. Teknologi baru ini kelak dapat dimanfaatkan
sebagai alat bantu dunia kesehatan. Jika temuan tersebut disambungkan dengan alat komunikasi nirkabel, bisa
dimanfaatkan untuk memantau bagian dalam tubuh manusia. Untuk penyandang tunanetra, kelak mata buatan ini juga dapat
dikembangkan menjadi retina artifisial. Akhirnya, manusia pun belajar dari serangga. Penemuan tersebut mestinya
menambah 'kesadaran' bahwa sebenarnya ilmu manusia itu sangat sedikit. Masih banyak hal yang tak mereka ketahui dibandingkan
yang sudah. Sekaligus menjadikan manusia tunduk pada Pencipta serangga tersebut. Jangan sombong ! Adakah yang mau
mengambil pelajaran ?

Sumber : Majalah El Fata

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar anda...!!!

 
Indahnya Hidup Jika Kita Saling Berbagi © 2010 | OupieSoft Media | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by Blog Zone